
Pemkab Jombang Dorong Produktivitas Tembakau dan Percepatan Pembangunan Melalui Program Terpadu. /jombangkab.go.id
Team Kabar Online – Warga Desa Tanjungwadung, Kecamatan Kabuh, menyambut dengan antusias kehadiran Bupati Jombang Warsubi dan Wakil Bupati Salmanudin pada Senin (19/5/2025). Kunjungan itu dalam rangka sosialisasi turun tanam tembakau musim tanam 2025 di Lahan Demplot Agropreneur Muda, bersama Forkopimda dan jajaran kepala OPD terkait.
Baca Juga : Pendopo Jadi Rumah Bersama: “Abah untuk Semua” Resmi Diluncurkan
Acara ini menjadi momen penting bagi petani utara Brantas, terutama yang menggantungkan penghasilan dari komoditas tembakau. Kebahagiaan juga terlihat dari warga penerima bantuan program Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (PK-RTLH) dan upah tenaga kerja yang diserahkan secara simbolis.
Percepatan 100 Hari Kerja: Bukti Respons Cepat Pemkab
Pemerintah Kabupaten Jombang mendorong sinergi antara Dinas Pertanian, Dinas Perumahan dan Permukiman, serta Disnaker. Langkah ini menjadi bagian dari program percepatan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati, sebagai jawaban atas kebutuhan nyata masyarakat.
Bupati Warsubi menegaskan pentingnya tembakau bagi perekonomian wilayah utara Brantas. Ia mendorong petani mempersiapkan musim tanam secara matang untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas. Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan iklim yang bisa berdampak pada hasil panen.
Baca Juga : Gerakan Tanam Padi Dukung Swasembada Pangan Nasional
“Mari kita sambut musim tanam tahun ini dengan persiapan yang matang agar kualitas dan produktivitas tembakau meningkat,” tegas Bupati.

Dorongan Penguatan Kolaborasi OPD
Pemkab Jombang mendorong kolaborasi antara OPD guna mengembangkan industri tembakau dari hulu hingga hilir. Dukungan pembiayaan dari DBHCHT harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan petani.
“Saya mengajak Dinas Pertanian, Disdagrin, dan Dinkop untuk memperkuat integrasi pengembangan tembakau. Gunakan DBHCHT sebaik-baiknya demi kemajuan petani tembakau Jombang,” tambahnya.
Data dan Strategi Pengembangan Tembakau
Bupati menyampaikan bahwa luas tanam tembakau di Jombang terus meningkat. Pada 2024, mencapai 6.154,40 hektare dengan potensi perputaran uang Rp 335,86 miliar. Namun demikian, Pemkab tetap memberi kebebasan kepada petani untuk memilih antara tembakau atau padi, sesuai kondisi lapangan dan mendukung ketahanan pangan.
Ia juga mendorong pembentukan desa model tembakau yang menerapkan agribisnis menyeluruh. Fokusnya meliputi penguatan modal, pemanfaatan teknologi, hingga akses pasar.
Baca Juga : Tanggul Jebol di Jombang, Bupati Warsubi Turun Langsung ke Lokasi
“Kita punya varietas unggul lokal seperti jinten pakpie 1, jinten pakpie 2, dan manilo. Tapi kualitas budidaya dan penguasaan pasar juga harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
Bantuan PK-RTLH dan Perlindungan Petani
Sebanyak 35 keluarga di Kecamatan Kabuh menerima bantuan PK-RTLH dan upah tenaga kerja secara simbolis. Program tahun 2025 menargetkan perbaikan 52 unit rumah. Rinciannya, 35 unit tersebar di 8 desa di Kabuh dan 17 unit di 7 desa di Ngusikan.
“Saya mengapresiasi semua pihak yang terlibat, termasuk masyarakat penerima manfaat dan dukungan Bank Jatim,” ungkap Bupati.
Baca Juga : Langkah Cepat Bupati Jombang Tindaklanjuti Plafon Ambrol di Puskesmas Perak
Bantuan Pertanian dan Sosial Diberikan
Kepala Dinas Pertanian Ir. Much Rony, M.M., melaporkan sejumlah bantuan yang diserahkan secara simbolis. Antara lain:
- Pupuk NPK Tembakau sebanyak 350 ton
- Benih Tembakau 24 kg untuk lahan 6.154 ha
- Irigasi Perpompaan 15 unit
- Pupuk Bokasi 234,16 ton
- Kapur Pertanian 84 ton
Dinas Ketenagakerjaan bersama BPJS Ketenagakerjaan juga menyerahkan santunan JKM kepada ahli waris petani serta jaminan sosial untuk 13.499 petani. Sementara itu, Dinas Perkim menyerahkan kunci rumah dan upah tenaga kerja kepada warga penerima bantuan di Kabuh. Tim-Red