
Menteri Lingkungan Hidup dan Pj Bupati Jombang Kunjungi Pengolahan Limbah Tahu dan Slag Alumunium
Pada Selasa (19/11/2024), Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut, M.P., bersama rombongan mengunjungi Kabupaten Jombang. Mereka meninjau pengelolaan limbah industri tahu di Kecamatan Jogoroto dan slag aluminium di Kendalsari. Kunjungan ini bertujuan untuk mencari solusi terhadap isu lingkungan yang ditimbulkan oleh kedua sektor industri tersebut.
Kolaborasi Pemerintah dan Industri untuk Lingkungan
Menteri Lingkungan Hidup didampingi oleh pejabat tinggi Kementerian Lingkungan Hidup, seperti Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc., Direktur Pengelolaan Sampah, dan Dr. Novrizal Tahar, M.Sc. Pj Bupati Jombang, Dr. Drs. Teguh Narutomo, M.M., bersama Forkopimda Kabupaten Jombang dan pejabat terkait juga turut hadir dalam kunjungan ini.

Industri Tahu di Jombang: Tantangan dan Solusi
Rombongan pertama kali mengunjungi kompleks makam Gus Dur di Ponpes Tebuireng, sebelum menuju sentra industri tahu di Kecamatan Jogoroto. Pj Bupati Jombang melaporkan, industri tahu berkembang pesat dengan hampir 200 industri kecil yang menghasilkan 84 ton tahu per hari. Produk ini tersebar ke berbagai kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jakarta.
Namun, industri ini menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan limbah cair yang mencapai 1,26 juta liter per hari. Untuk itu, Pemkab Jombang membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal, serta mengembangkan teknologi biogas dan fitoremediasi.
Visi Bersih dan Ramah Lingkungan untuk Industri Tahu
Pj Bupati Jombang mengungkapkan bahwa Pemkab Jombang memiliki visi besar untuk menjadikan Kecamatan Jogoroto sebagai “Sentra Industri Tahu BERSINAR” pada 2027. Visi ini mengutamakan pengelolaan yang berwawasan lingkungan dan higienis. Pemkab berharap kementerian dapat mendukung pembangunan fasilitas pengolahan limbah yang lebih baik.
Baca Juga : https://teamkabaronline.net/siap-hadapi-cuaca-ekstrem-pemkab-jombang-gelar-apel-kesiapsiagaan-bencana/

Solusi Lingkungan untuk Pengolahan Slag Aluminium
Setelah meninjau industri tahu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kendalsari untuk melihat pengolahan slag aluminium. Sejak 1970, industri ini berkembang pesat namun menghadapi masalah besar terkait limbah B3, seperti abu slag yang dibuang di 104 titik.
Pemkab Jombang bekerja sama dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk mengatasi masalah ini. Program P3 terpadu bertujuan untuk pengawasan lingkungan, pemulihan lahan terkontaminasi, serta pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM) slag aluminium yang ramah lingkungan.
Harapan untuk Lingkungan yang Lebih Baik
Menteri Lingkungan Hidup menekankan pentingnya pengawasan terhadap industri kecil dan menengah. Ia berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dapat mengurangi kerusakan lingkungan dan memperbaiki kualitas lingkungan, khususnya di sepanjang Kali Brantas.
