
Pemkab Jombang Tingkatkan Kewaspadaan, 146 Desa Rawan Bencana Hadapi Musim Hujan
Terdapat 146 desa di 21 kecamatan yang masuk dalam zona rawan bencana. Pj Bupati Jombang, Dr. Drs. Teguh Narutomo M.M., menyampaikan hal itu saat rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi lintas sektor pada Selasa (5/11/2024).
“Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, terdapat 146 desa di 21 kecamatan yang masuk dalam kategori rawan bencana,” ujar Pj Bupati Teguh Narutomo. Di antara desa-desa tersebut, Kecamatan Perak memiliki 7 desa, Gudo 6 desa, Ngoro 3 desa, Bareng 5 desa, Wonosalam 7 desa, Mojoagung 7 desa, Mojowarno 2 desa, dan Diwek 18 desa, serta desa lainnya tersebar di 21 kecamatan.
“Ke-146 desa ini memiliki risiko tinggi,” jelasnya. Pj Bupati Teguh Narutomo meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan setelah mengetahui potensi rawan bencana di daerahnya.
“Apalagi dengan datangnya musim hujan, masyarakat harus benar-benar memperhatikan potensi bencana ini,” tambahnya. Sementara itu, Plt. Kalaksa BPBD Jombang, Yudha Asmara, S.STP., M.E., mengungkapkan bahwa Pemkab Jombang membahas berbagai langkah antisipasi bersama stakeholder terkait. Mereka membicarakan kesiapan program, alokasi anggaran, dukungan personel, dan hal lainnya.

“Kami telah menyiapkan berbagai hal untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari kesiapan program, alokasi anggaran, hingga personel yang terlibat, baik di BPBD, Kecamatan, Forkopimda, dan relawan,” paparnya. Secara teknis, pihak BPBD akan mempersiapkan dua hal untuk meminimalisir potensi bencana.
“Pertama, kami akan melaksanakan persiapan preventif, seperti kerja bakti, latihan simulasi, dan penetapan rumah huni di daerah berisiko bencana,” kata Yudha. “Kedua, kami akan mempersiapkan penanganan pascabencana, mulai dari pengaturan personel hingga penanganan setelah bencana terjadi,” pungkasnya.